Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi 'Pembangunan"
MEDAN, Waspada.co.id – Setelah menerima kunjungan mahasiswa jurnalistik School of Communication di Universiti Sains Malaysia (USM) dua pekan lalu, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan lagi-lagi berkolaborasi dengan kampus terbaik di Malaysia dan ke-49 di dunia versi Times Higher Education (THE) University Global Impact Rankings tersebut.
Kali ini, The School of Communication Professional Lecture Series mengundang salah satu dosen STIK-P untuk memberi kuliah umum. Tepatnya pada Selasa (23/4) lalu, Austin Tumengkol SSos MIKom yang juga dosen jurnalistik plus Pembantu Ketua I STIK-P mendapat kehormatan untuk bertatap muka dengan puluhan mahasiswa kewartawanan di USM.
Dean School of Communication atau Pusat Pengajian Komunikasi, Dr Nurzali Ismail, mengatakan bahwa mereka kerap mengundang kaum profesional untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada mahasiswanya. Dengan demikian, dosen STIK-P pun sudah dikategorikan profesional di mata USM.
“Dalam hal ini, dosen STIK-P diundang karena memiliki kredibilitas dan pengalaman yang mumpuni di bidangnya serta akan bermanfaat dibagikan kepada mahasiswa kami. Kombinasi sebagai jurnalis, dosen jurnalistik, dan kini Pemimpin Redaksi Waspada Online tentu akan memudahkan mahasiswa untuk mendapat pemahaman dalam proses belajarnya,” sebut Dr Nik Norma Nik Hasan yang juga dosen jurnalistik di kampus tersebut, Jumat (26/4).
“Kami sempat tur ke redaksi Harian Waspada dan Waspada Online serta STIK-P saat berkunjung ke Medan di awal April. Melihat persamaan yang dimiliki, kami pun sepakat untuk melanjutkan kerja sama dan hubungan baik di antara dua kampus dengan mengundang dosennya ke Penang,” lanjut Nik.
Pada kesempatan itu, Austin memberi pemahaman tentang “The Efficiency of Journalism Professional Practices in Indonesia” (Efisiensi Praktik Profesionalisme Jurnalistik di Indonesia). Usai membawakan materi selama 45 menit, Austin mengaku sempat kelabakan meladeni pertanyaan dari 27 mahasiswa saat sesi tanya jawab.
“Nggak nyangka juga mereka begitu antusias, apalagi mereka menyadari bahwa praktik jurnalistik di Malaysia memang ‘berbeza’ dengan Indonesia. Apalagi kebanyakan dari mereka memasuki tahun terakhir dan juga bernaung di kegiatan surat kabar mereka, Berita Kampus,” papar Austin.
Naziatul Syahira dan Faizal Nazmi, dua mahasiswa yang hadir, sama-sama mengaku banyak mendapat wawasan dan masukan yang bermanfaat. Keduanya menyebutkan kuliah umum tersebut merupakan kesempatan berharga dan langka.
“Sangat menyenangkan dan bermanfaat karena kami mendapat pemahaman tentang jurnalistik dari angle yang ‘berbeza’, seperti etika media, kondisi di lapangan, dan sebagainya. Banyak pula tips-tips yang didapat tentang menjadi cara menjadi jurnalis yang profesional di masa mendatang,” cerita Naziatul dan Nazmi.
Selanjutnya, USM dan STIK-P bakal melanjutkan kerja sama mereka dengan tekad kian meng-Go International-kan kampus pendirian tokoh pers nasional, Hj Ani Idrus (almh). Salah satunya adalah IMPACT 2019 yang akan digelar pada Desember mendatang. Mantap STIK-P!