Fakta Tentang Capoeira yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Foto oleh goolgle
Foto oleh google

“Ooh Capoeira? Yang joget-joget ya? “

Eskpresi macam apa yang mungkin sering terjadi saat ditanyakan pada Capoeira. Pasalnya, seni bela diri ini memang masih belum begitu populer di indonesia. Penasaran? Yuk bahas fakta tentang Capoeira yang mungkin belum kamu ketahui!

Berasal dari Angola

Angola adalah suatu nama negara di Afrika yang merupakan permulaan atau akar dari Capoeira yang tradisional pada saat zaman perbudakan di mana bangsa Portugis sebagai pendatang di Brasil pada abad ke-16 dan memperbudak bangsa Afrika yang sebagian besar berasal dari Angola. Makanya, bahasa nasional yang digunakan idi Brasil adalah Portugis, atau Brasil-Portugis.

Bisa dibilang, Capoeira ini dikembangkan oleh para budak Afrika di Brazil.

Penggabungan antara Bela Diri dan Tarian

Karena pada zaman tersebut para budak tidak bisa belajar bela diri, makanya, mereka menyamarkan bela diri ini sebagai tarian. Para budak ini berlatih bela diri saat tidak ada penjaga yang memperhatikan dan mengubahnya menjadi tarian saat para penjaga datang. Mereka memberi tanda atau kode dengan alat musik dan tarian.

Capoeira ini sendiri adalah seni bela diri yang terdiri dari tendangan, perpindahan dan menghindar. Capoeira diresmikan menjadi warisan budaya oleh UNESCO pada tanggal 26 November 2014.

Memakai alat musik tradisional

Capoeira dimainkan dalam bentuk lingkaran dengan beberapa alat musik. Alat musik yang digunakan dalam Capoeira ini adalah Berimbau, tongkat panjang yang dililitkan dengan senar. Lalua da Atabaque, sejenis gendang atau jimbe dan pandeiro, semacam rebana yang terbuat dari kulit sapi dan masih banyak lagi alat musik yang digunakan.

Memiliki Tingkatan

Sama seperti seni bela diri yang lainnya, Capoeria ini juga memiliki tingkatan yang ditandai dengan warna sabuk yang digunakan oleh Capoeirista (orang yang mempelajari Capoeira). Meskipun tingkatan pada Capoeira ini sendiri berbeda-beda, namun pada umumnya tingkatan pertama dimulai dari Aluno (murid), yaitu pada pembelajaran Capoeira dari nol. Kemudian, dilanjutkan menjadi Instrutor (instruktur) di mana mereka sudah mulai memperdalam filosofi Capoeira ini sendiri dan sudah mulai bisa melatih. Ketiga, ada tingkatan Mestre atau master, yaitu orang-orang yang telah menguasai Capoeira dari segi gerakan, filosofi, musik dan aspek lainnya. Nah, pemberian atau kenaikan sabuk ini sendiri dilakukan berdasarkan kenaikan tingkat dan dipimpin langsung oleh sang Mestre itu sendiri.

Mendapat nama panggilan

Ini adalah salah satu keunikan saat bergabung dengan Capoeira. Setiap guru Capoeira akan memberikan nama panggilan atau julukan pada murid-muridnya, tentunya, julukan ini diberikan dalam bahasa Portugis, bisa berupa nama binatang, benda mati, peralatan rumah tangga dan bahkan kata sifat. Nah, nama panggilan atau julukan ini diberikan berdasarkan fisik, gerakan dari stiap Capoeirista.

Capoeira di Indonesia

Di Indonesia, Capoeira sudah ada sejak awal tahun 2000-an dan telah merambah di seluruh kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Capoeria ini sendiri sudah populer di kalangan remaja, bahkan balita sampai orang tua karena manfaatnya yang bukan hanya sebagai ilmu bela diri, belajar bahasa asing dan sebagai olahraga yang menyehatkan.

Ternyata, ada banyak hal lho yang masih kita belum tau dari Capoeira ini sendiri. Gimana, kamu jadi semakin tertarik untuk ikutan Capoeira-kah?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *