Acara Sumpah Pemuda Di Kampus Oranges, Bangkitkan Kekompakan Mahasiswa

Stikpress-Medan. Acara peringatan Sumpah Pemudah yang diselenggarahkan oleh BEM STIK-P  terlihat meriah, hal ini terbukti  dengan diadakannya beberapa lomba yang diikuti oleh mahasiswa untuk membangun kekompakan, seperti balap karung, tarik tambang,  lomba make up, dan photograpy, Kamis (09/11/2017).

Antusias dari para mahasiswa pun sangat bervariasi. Seperti yang diungkapkan oleh Tania, salah satu peserta lomba balap karung.

“kegiatanya bagus sih, mahasiswa Stik-p masih ingat hari sumpah pemuda masih antusias melaksanakannya, tetapi ada yang cocok ada yang enggak, balap karung sama tarik tambang itu kan emang permainan tradisional Indonesia, kalau make up itu udah modern masak cowok di make up-in, menyalahi kodrat sekali”ungkap Dia.

Hampir sama  menurut Meliza peserta lomba tarik tambang sangat mengapresiasi acara yang di gelar oleh anak- anak BEM ini

“Bagus, karena sekarang udah jarang anak muda membuat acara sumpah pemuda itu sendiri, apa lagi mengadakan lomba-lomba yang membuat dekat antar mahasiswa, Menurut aku cocok aja, karena lomba-lombanya itu berhubungan dengan pemuda, seperti tarik tambang, balap karung, menambah kekompakan antar mahasiswa itu sendiri” ungkap Meliza usai mengikuti lomba tarik tambang di pelataran parkir kampus STIK-P Medan, jl. Sm.Raja no.84.

Ketua BEM Hardi Tri Prasetio Bukit mengungkapkan harapannya ketika diwawancara oleh Stikpress.id

“Saya berharap agar Kedepannya itu supaya dari UKM dan mahasiswa dapat terpacu membuat karya karya lainnya, planningnya aku sih mempersatukan mahasiswa biar solid” pungkas Hardi.

“Dan juga kenapa ada lomba-lomba tersebut seperti tarik tambang itu kan memerlukan kerja sama, Dengan terselanggaranya acara ini harapannya mahasiswa itu dapat bersatu dan berkarya sekaligus memperkenalkan STIK-P kepada masyarakat luas” Tambah Hardi.

Menangapi pendapat dari salah satu mahasiswa tentang lomba make up, Hardi pun mengatakan

” lomba make up itu sebenarnya membutuhakn kekompakan dengan make overnya, dan make up itu bukan menunjukan lelaki menjadi wanita, tetapi karya seorang wanita, jangankan ditempatkan ke wajah wanita ke wajah laki-laki pun bisa diterapkan keindahannya itu, dan lebih menojolkan nilai estetika’ terang Hardi .(Mega)