Pembukaan MRT 2017, Tirai STIK-P Menyapa dengan Naskah Klozfut Los

 

Stikpress- Medan. Malam Renungan Teater 2017 dibuka dengan penampilan memukau unit kegiatan mahasiswa teater di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P), Tirai dan membawakan naskah Klozfut Los,karya seniman Agus Susilo.

Dalam penampilannya di panggung terbuka di Tamab Budaya Sumatera Utara jam 16.30 menarik perhatian puluhan pengunjung dari berbagai kalangan yang duduk podium menanjak.

Hardi Tri Prasetyo Bukit didampingi sekretaris, Depreni mengatakan, naskah Klosfut Los merupakan garapan kesekian kali Tirai di tahun ini dibantu seniman kenamaan Medan, Agus Susilo.

Naskah ini bercerita tentang persoalan potret keluarga yang dirundung persoalan pelik, di mana seorang ibu rumah tangga yang merupakan tulang rusuk berubah menjadi tulang punggung keluarga.

Di saat dia berperan sebagai ibu rumah tangga, dia juga harus berjuang mengurusi suaminya yang tidak mampu sebagai kepala keluarga.

Berbagai persoalan datang bertubi-tubi dan dan terus mendera dengan seabrek kebutuhan yang harus dipenuhinya.

“Naskah ini diperankan oleh saya, Hardi Prasetio Bukit, Tya Debria, Uzi Nainggolan, Depreni,” katanya.

Dijelaskannya, pagelaran teater Klosfut Los merupakan satu dari rangkaian kegiatan yang ada dalam kegiatan di Malam Renungan Teater 2017. Tirai menjadi kelompok teater yang pertama kali membuka acara yang digelar seniman Sumatera Utara.

Ketua Panitia Agus Susilo mengatakan penghujung tahun semakin dekat. Kalangan seniman di Sumatera Utara menggelar kegiatan penutup tahun yang melibatkan seniman lintas generasi dan lintas teritorial. Lebih dari 20 kelompok/person yang akan mengisi pertunjukan dan 30 kelompok peserta kemah teater.

Dikatakannya, MRT 2017 tidak hanya melibatkan seniman Sumatera Utara, tetapi juga melibatkan seniman dari Sumatera Barat, Riau dan Malaysia.
Dilihat dari profil pesertanya, kata dia, MRT 2017 sangat beragam dan lintas generasi. Mulai dari seniman di kelompok/komunitas seniman di SMA, kampus, dan umum. Bahkan, seniman dari angkatan ’70-an pun akan terlibat.

“Kegiatan MRT 2017 ini akan dimulai dari siang hari jam 14.00 pada tanggal 29-31 Desember 2017 di Taman Budaya Sumatera Utara,” katanya.

Berbagai kegiatan bakal digelar dalam MRT 2017, antara lain kemah teater, pertunjukan teater, diskusi teater, workshop teater, pameran arsip dan dokumentasi teater, musyawarah teater, launching buku teater Sumatera Utara dan ditutup dengan api unggun.

“Di sini ada workshop keaktoran, penyutradaraan, manajemen, artistik.
Ini digelar secara terbuka untuk umum dan gratis. Makanya kita mengajak semua lapisan masyarakat dan yang menyukai kesenian untuk datang dan menyaksikan serta terlibat dalam sejarah perteateran di Sumatera Utara,” katanya.

Dijelaskan Agus, Malam Renungan Teater (MRT) 2017 bertujuan untuk membangun ruang komunikasi antar kelompok/pelaku teater di Sumatera Utara dan  melahirkan kembali Forum Komunikasi Teater Sumut. Selain itu, kegiatan ini juga untuk menjalin komunikasi kreatif untuk menumbuh kembangkan budaya proses, literasi teater dan pertunjukan serta festival
teater di Sumut.

Selain itu, penting juga untuk memunculkan ruang bersama menyusun langkah yang strategis dan sistemik dalam mengembangkan teater Sumut di tengah pusaran arus informasi dan teknologi serta membangun ruang bersama antara teater dengan penonton.

Kegiatan ini juga berupaya untuk memberikan edukasi teater ke generasi muda Sumut yang multietnik
dan memberikan pemahaman tentang potensi ekonomi kreatif dalam kerja-kerja produksi teater.

 

oleh Dewantoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *