*Teken MoU Dengan Edutolia Education
SEKOLAH Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Edutolia Education yang merupakan salah satu lembaga penyedia layanan bagi universitas yang ingin belajar di Turki.
MoU ini berlangsung dalam acara Turkish Universitas Fair yang dibuka oleh Konsul Jenderal Kehormatan Republik Turkiye untuk Pulau Sumatera Tun Dr H Rahmat Shah di Grand Ballroom Adimulia Hotel Medan, Rabu (30/4). Sebanyak 15 Perguruan Tinggi (PT) di pulau Sumatera dilibatkan dalam MoU ini.
MoU dengan nomor: MKT/227/MoU/01/EGE/IV/2025 ini ditandatangani oleh Ketua STIK-P Medan Dr H Sakhyan Asmara MSP dan CEO Founder Edutolia Education Ibrahim Albayrak.
Sakhyan mengatakan peran Edutolia Education dalam menjembatani para calon-calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di 50 Perguruan Tinggi yang ada di Turki.
“Ada 15 perguruan tinggi yang pada hari ini menandatangani MoU dengan Edutolia, salah satunya adalah STIK-P. Tentu kita merasa bergembira karena ikut diajak kerja sama, apalagi hanya ada dua sekolah tinggi, yaitu STIK-P dan STIM Sukma,” kata Sakhyan.
Sakhyan yang didampingi Pembantu Ketua (Puket) III STIK-P Medan Dr Hj Ramdeswati Pohan MSP mengatakan peran STIK-P dalam hal ini adalah menginformasi dan menyosialisasikan kesempatan ini kepada dosen maupun para alumni STIK-P yang ingin melanjutkan studi di Turki.
“Bagi mahasiswa S1 kita yang sudah selesai kalau berminat melanjutkan studi S2 di Turki, ada yang multi disiplin ada yang khusus ilmu komunikasi itu bisa, ini yang kita coba untuk informasikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sakhyan menyebutkan Edutolia Education nantinya juga akan berperan membatu para calon mahasiswa yang mengikuti studi S2 dan S3 di Turki mencari beasiswa bilamana sudah diterima di salah satu perguruan tinggi di Turki.
“Lalu kemudian dicarikan beasiswanya, bisa juga sumbernya dari pemerintah, tapi itu semacam klasifikasi, ada yang ditanggung 100 persen ada yang 50 persen. Tapi kalau yang dari pemerintah ada juga biaya hidup dan lain sebagainya,” sebut mantan Deputi Menpora tersebut.
Karena itu, Sakhyan mendorong agar para dosen dan alumni STIK-P Medan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih bagus dan tinggi lagi.
“Sekarang tinggal para alumni, karena untuk tahap pertama harus ada keseriusan untuk membuka komunikasi nanti dengan perguruan tinggi mana. Harapan saya, STIK-P memanfaatkan kesempatan ini, karena ini peluang buat kita untuk meningkatkan mutu pendidikan kita,” pungkasnya. *Iman Setia