MEDAN, WOL – Istilah perploncoan sepertinya sudah tidak asing lagi di kalangan pendidikan. Umumnya, kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) seharusnya menjadi wadah perkenalan dan mendidik mahasiswa baru, namun masih banyak ditandai perploncoan sebagai ajang balas dendam senior.
Namun tidak demikian halnya dengan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan yang menggelar masa orientasinya dengan istilah Pembekalan Pendidikan Mahasiswa Baru (PPMB). Kegiatan tersebut pun resmi dibuka oleh Ketua STIK-P, Hj Ida Tumengkol BComm MHum, Rabu (7/9).
“Tahun ini, kita sedikit berbeda dengan tidak lagi membolehkan mahasiswa baru mengenakan atribut yang aneh-aneh. Sebaliknya, kita lebih mengembangkan minat dan bakat yang dapat mendorong mahasiswa berkarya di bidang Ilmu Komunikasi, baik itu Ilmu Jurnalisme, Public Relations maupun Broadcasting,” tutur Hj Ida didampingi Muhammad Hidayat SSos MA selaku Ketua Pelaksana PPMB STIK-P Medan Tahun Ajaran 2016/2017 kepada Waspada Online.
“Jadi para mahasiswa baru tidak lagi diberatkan dengan perlengkapan yang aneh-aneh seperti topi karton atau tas goni dan hal hal yang berbau plonco. Melainkan mereka hanya diberi atribut tanda pengenal dan map pembekalan dari panitia,” sambung Hidayat.
Karena yang diharapkan dari kegiatan PBMB ini adalah mahasiswa baru mendapatkan wawasan dan pengalaman ilmu yang sebanyak-banyaknya serta lebih mengenal kampus barunya termasuk para dosen, unsur pimpinan, staf karyawan serta senior. Alumni, lanjut Hidayat, ikut dilibatkan sebagai narasumber ceramah ketiga jurusan tadi.
“Setelah tiga hari mendapat ceramah dan diskusi terus menerus di dalam kelas, mahasiswa baru akan ikut outbound di Bumi Perkemahan Cadika pada Sabtu (10/9) nanti sebagai puncak PPMB. Malam harinya, kita langsung mengadakan malam inagurasi di kampus,” ungkap Dayat yang juga lulusan STIK-P tersebut. (wol/eko/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL