INSPIRASI SOSIAL Cerita dari Tempat Berkumpulnya Sampah Kota Medan 22/07/201722/07/2017 STIKPRESS 0 Comment Anak, foto, Sampah, Sosial, TPA Share on FacebookShare on TwitterShare on Google+Share on Linkedin Medan Marelan, Sumatera Utara : Puluhan pemulung berjibaku mengumpulkan sampah plastik dan beragam sampah lainnnya untuk selanjutnya dapat dijual, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan Marelan, 14 Oltober 2015. Sekitar 1500 ton sampah dari Medan yang ditampung TPA terjun setiap harinya, menjadi berkah para pemulung untuk menafkahi keluarga serta memenuhi biaya pendidikan anak-anak mereka. Rata-rata setiap pemulung menghasilkan uang Rp. 70 ribu hingga Rp. 100 ribu perharinya. Bau busuk, risih dengan keadaan di tumpukan sampah serta segala macam keluhan hidup tidak lagi menjadi hambatan bagi mereka. Sebab mereka telah gantungkan dalam canda dan tawa bersama ratusan pemulung di TPA. (iyen) Medan Marelan, Sumatera Utara : Mangiring bersama anak dan istrinya mengemas sampah plastik yang mereka kumpulkan sebelum dijual, 14 Oktober 2015, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan Marelan. Sekitar 1500 ton sampah dari Medan yang ditampung TPA terjun setiap harinya, menjadi berkah para pemulung untuk menafkahi keluarga serta memenuhi biaya pendidikan anak-anak mereka. Rata-rata setiap pemulung menghasilkan uang Rp. 70 ribu hingga Rp. 100 ribu perharinya. Bau busuk, risih dengan keadaan di tumpukan sampah serta segala macam keluhan hidup tidak lagi menjadi hambatan bagi mereka. Sebab mereka telah gantungkan dalam canda dan tawa bersama ratusan pemulung di TPA.(iyen) Medan Marelan, Sumatera Utara : Tenda-tenda kecil menjadi tempat ampuh bagi pemulung untuk melawan teriknya matahari, menyantap makan siang dan mengumpulkan barang yang mereka dapatkan dari tumpukan sampah. Foto diabadikan 14 Oktober 2015, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan Marelan. Sekitar 1500 ton sampah dari Medan yang ditampung TPA terjun setiap harinya, menjadi berkah para pemulung untuk menafkahi keluarga serta memenuhi biaya pendidikan anak-anak mereka. Rata-rata setiap pemulung menghasilkan uang Rp. 70 ribu hingga Rp. 100 ribu perharinya. Bau busuk, risih dengan keadaan di tumpukan sampah serta segala macam keluhan hidup tidak lagi menjadi hambatan bagi mereka. Karena semua itu mereka gantungkan dalam canda dan tawa bersama ratusan pemulung.(iyen) Medan Marelan, Sumatera Utara : Tongam (14), buah hati Ida dan Mangiring yang masih duduk di bangku SMP ikut serta memulung ketika hari libur sekolah,14 Oktober 2015, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan Marelan. Tongam mengaku, karena sudah terbiasa memulung baginya tidak sedikitpun terlintas rasa malu ketika harus ikut memulung bersama kedua orang tuanya. Apalagi di TPA membaur canda dan tawa sesama pemulung. (iyen) Tempat pembuangan akhir (TPA) , seorang anak terlihat mengais- ngais gunduakan sampah. (fitra) TPA kelurahan terjun Medan marelan, Bermain dengan sampah.(fitra)